Latest Music :

Senin, 31 Desember 2012

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODIFIED FREE INQUIRY


          Pada mata pelajaran Matematika diperlukan pemahaman konsep, dimana hal ini  masih membutuhkan bimbingan guru sepenuhnya. Dengan demikian kreativitas siswa untuk mengeksplorasi kemampuan berfikir mereka dengan tujuan menemukan konsep secara inquiry belum tercapai sepenuhnya. Model pembelajaran yang seperti ini, apabila dipertahankan hanya berfungsi “Membunuh” kreativitas siswa karena lebih banyak mengedepankan aspek verbalisme (Asri Widowati, 2008: 113). Padahal banyak materi yang membutuhkan kreativitas berfikir siswa untuk menunjang pendalaman konsep. Kondisi siswa yang tidak terbiasa berfikir kreatif seperti ini, kemungkinan akan terbawa hingga mereka masuk ke perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu dicari metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. 

 
Inquiry is the process of investigating a problem (Mulyasa, 2005: 108). Menurut (Gulo, 2002: 84-85) inquiri berarti suatu rangkaian belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Inquiry is the process of defining and investigeting problems, formulating hypotheses, designing eperiments, gathering data, and drawing conclutions about problems (Trowbridge & Bybee, 1986: 183). Definisi yang diberikan the National Science Education Standarts (Colburn, 2000: 42) tentang inquiry adalah: scientific inquiry refers to the diverse ways in whic scientists study the natural world and propose explanation based on the evidence derived from their work. Inquiry also refers to the activities of students in which they develop knowledge and understanding of scientific ideas, as well as an understanding of how scientists study the natural world. Pendekatan inquiry yang diadopsi dari free inquiry atau open-ended inquiry yang telah dimodifiksi disebut Modified Free Inquiry. Meskipun begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
Dalam pendekatan modified free inquiry ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain. Selain itu guru dapat memberikan bantuan dalam bentuk pertanyaan yang dapat membantu siswa dalam penguasaan konsep. Hal tersebut akan lebih baik dengan bertanya kepada siswa untuk memberikan arahan daripada menceritakan atau menjelaskan tentang materi yang diajarkan. Pertanyaan ini diberikan sebagai stimulus bagi siswa agar mampu memecahkan masalah dengan ide reatif mereka.  Dengan demikian penulis berasumsi bahwa dengan menerapkan model pembelajaran modified free inquiry ini kreativitas siswa dapat dikembangkan.
Pengembangan kreativitas meliputi segi kognitif, afektif, dan psikomotor (conny Semiawan, 1984). Pengembangan kreativitas siswa ini diharapkan akan berdampak pada keterampialn atau kompetensinya ketika masuk keperguruan tinggi kelak. Dalam mengembangkan kreativitas kita bertitik tolak pada asumsi bahwa setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, sehingga digunakan pendekatan empat P (Munandar, 1999), yaitu kreativitas ditinjau dari aspek pribadi, pendorong, proses, dan produk yang artinya dengan menghargai pribadi siswa, memberi dorongan serta memberi kesempatan untuk melakukan kegiatan kreatif, maka produk-produk kreativitas siswa diharapkan dapat muncul.   
Keunggulan dan Kelemahan pendekatan Modified Free Inquiry
1.    Keunggulan :
a.   Strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif kognitif,afektif dan psikomotor secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b.  Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c.   Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan.
d.  Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2.      Kelemahan
a.   Digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
b.   Pendekatan ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan siswa dalam belajar
c.    Kadang kadang dalam implementasimnya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.   Selama ketentuan keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka pendekatan ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

SUMBER:
ras eko budi santoso. 2012.”Model Pembelajaran Inquiry”(online),
     Diakses tanggal 21 Maret 2012).
Herdian. 2012.”Model Pembelajaran Inquiry”(online),       
     diakses tanggal 21 maret 2012).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Je tomber foie - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger