Pada mata pelajaran Matematika diperlukan pemahaman konsep, dimana hal ini masih membutuhkan bimbingan guru sepenuhnya. Dengan demikian kreativitas siswa untuk mengeksplorasi kemampuan berfikir mereka dengan tujuan menemukan konsep secara inquiry belum tercapai sepenuhnya. Model pembelajaran yang seperti ini, apabila dipertahankan hanya berfungsi “Membunuh” kreativitas siswa karena lebih banyak mengedepankan aspek verbalisme (Asri Widowati, 2008: 113). Padahal banyak materi yang membutuhkan kreativitas berfikir siswa untuk menunjang pendalaman konsep. Kondisi siswa yang tidak terbiasa berfikir kreatif seperti ini, kemungkinan akan terbawa hingga mereka masuk ke perguruan tinggi. Oleh karena itu perlu dicari metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Inquiry is the
process of investigating a problem (Mulyasa, 2005: 108). Menurut (Gulo, 2002:
84-85) inquiri berarti suatu rangkaian belajar yang melibatkan seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
dan analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri. Inquiry is the process of
defining and investigeting problems, formulating hypotheses, designing
eperiments, gathering data, and drawing conclutions about problems (Trowbridge
& Bybee, 1986: 183). Definisi yang diberikan the National Science Education
Standarts (Colburn, 2000: 42) tentang inquiry adalah: scientific inquiry refers to the diverse ways in whic scientists study
the natural world and propose explanation based on the evidence derived from
their work. Inquiry also refers to the activities of students in which they
develop knowledge and understanding of scientific ideas, as well as an
understanding of how scientists study the natural world. Pendekatan inquiry
yang diadopsi dari free inquiry atau open-ended inquiry yang telah dimodifiksi
disebut Modified Free Inquiry. Meskipun
begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan
atau mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini
siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara
sendiri, namun siswa yang belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari
gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang
diberikan lebih sedikit dari Inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur.
Dalam pendekatan modified free inquiry ini guru membatasi
memberi bimbingan, agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan
harapan agar siswa dapat menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada
siswa yang tidak dapat menyelesaikan permasalahannya, maka bimbingan dapat
diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan
dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam
kelompok lain. Selain itu guru dapat memberikan bantuan dalam bentuk pertanyaan
yang dapat membantu siswa dalam penguasaan konsep. Hal tersebut akan lebih baik
dengan bertanya kepada siswa untuk memberikan arahan daripada menceritakan atau
menjelaskan tentang materi yang diajarkan. Pertanyaan ini diberikan sebagai
stimulus bagi siswa agar mampu memecahkan masalah dengan ide reatif mereka. Dengan demikian penulis berasumsi bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran modified
free inquiry ini kreativitas siswa dapat dikembangkan.
Pengembangan kreativitas meliputi
segi kognitif, afektif, dan psikomotor (conny Semiawan, 1984). Pengembangan
kreativitas siswa ini diharapkan akan berdampak pada keterampialn atau
kompetensinya ketika masuk keperguruan tinggi kelak. Dalam mengembangkan
kreativitas kita bertitik tolak pada asumsi bahwa setiap orang pada dasarnya
memiliki potensi kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara
kreatif, sehingga digunakan pendekatan empat P (Munandar, 1999), yaitu
kreativitas ditinjau dari aspek pribadi, pendorong, proses, dan produk yang
artinya dengan menghargai pribadi siswa, memberi dorongan serta memberi
kesempatan untuk melakukan kegiatan kreatif, maka produk-produk kreativitas
siswa diharapkan dapat muncul.
Keunggulan
dan Kelemahan pendekatan Modified Free Inquiry
1. Keunggulan :
a. Strategi
pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif
kognitif,afektif dan psikomotor secara seimbang,sehingga pembelajaran melalui
strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
c. Merupakan
strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi modern yang
menganggap belajar adalah proses perubahan.
d. Dapat
melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar.
2. Kelemahan
a. Digunakan
sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan
keberhasilan siswa
b. Pendekatan
ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dalam kebiasaan
siswa dalam belajar
c.
Kadang
kadang dalam implementasimnya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d.
Selama
ketentuan keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka pendekatan ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
SUMBER:
ras eko budi
santoso. 2012.”Model Pembelajaran Inquiry”(online),
Diakses tanggal 21 Maret 2012).
Herdian.
2012.”Model Pembelajaran Inquiry”(online),
diakses tanggal 21 maret 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar